Tampilkan Tenun dan Songket Khas Bali dan Betawi (BABE) di DC Fashion Week 2018, Desainer Anna Mariana Menuai Banyak Pujian
Jakarta, channelsatu.com: Desainer kondang Anna Mariana telah sukses mengikuti fashion show berkelas internasional dalam ajang bergengsiInternational Couture Collections DC Fashion Week pada 25 Februari 2018. Sebanyak 20 busana ekslusif rancangannya telah diperagakan oleh peragawati internasional pilihan.
DC Fashion Week sendiri diselenggarakan di Franklin Square 1315 K St NW, Washington DC 2018. Anna mempersiapkan koleksi busana yang dirancang khusus dari kain tradisional Tenun dan Songket handmade, kreasi terbaru yang diberi nama Babe. Ini merupakan penggabungan antara design motif ciri khas Bali dan Betawi. “Babe adalah singkatan Bali dan Betawi. Dalam design, saya memang memadukan motif tenun dan songket dari Bali dan Betawi,’ ungkap Anna.
Pada motif Bali, Anna menempatkan motif bercorak poleng, yakni motif kain tenun kotak kotak berwarna hitam putih (Rwabhineda) yang sangat popular dan menjadi icon dalam kehidupan masyarakat Bali. “Dalam paham masyarakat Hindu di Bali, dikenal istilah (Rwabhineda). Ini sebuah filosofi yang melambangkan dua sifat yang saling bertolak belakang. Seperti hitam putih, baik buruk, panjang pendek, kaya miskin dan sebagainya.
Sementara nuansa Tenun dan Songket Betawi sendiri merupakan sebuah maha karya yang dirancang Anna. Dalam karya ini, Anna mendesign motif-motif dengan icon terkenal dari Betawi seperti Monas, Ondel-Ondel dan sebagainya. Anna menggunakan benang dalam warna khusus merah putih untuk menenunnya. “Ini sebagai perlambang warna bendera Merah Putih ciri khas Indonesia. Selain itu, muncul pula sentuhan burung Garuda yang merupakan lambang negara dan dikenal juga sebagai simbol Bhineka Tunggal Ika,” tutur Anna.
Sebagai desainer Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai pelopor dan pengabdi budaya kain tenun dan songket Indonesia, Anna Mariana menjadi satu-satunya desainer dari Indonesia yang ikut serta dalam acara DC Fashion Week 2018, di mana dalam sesi International Couture Collections Show tersebut tercatat diikuti 10 perancang internasional; 6 perancang di antaranya datang dari USA, 1 dari Sinegal, 1 Perancis, dan 1 dari Ukraina
“Koleksi busana yang saya tampilkan di DC Fashion Week ini semuanya saya ciptakan secara khusus. Saya sendiri yang menentukan warna, menggarap desain pada motif-motif kain Tenun dan Songket, hingga menentukan model busananya. Model busana itu sengaja saya sesuaikan dengan selera orang Barat yang gemar dengan model baju terbuka,” ujar Anna.
“Jadi ada nuansa Barat dalam model baju di atas bahan Tenun dan Songket tradisonal dari Timur.” sambungnya.
Melalui balutan busana bernuansa Tenun dan Songket tradisional, handmade khas Bali dan Betawi, Anna berharap lewat karyanya, ia dapat berbagi pengetahuan sekaligus menjadi ajang promosi budaya Indonesia kepada audiens yang hadir, khususnya masyarakat di Washinton DC Amerika Serikat. Tak cuma bisa berbagi dalam DC Fashion Week 2018, peragaan busana yang dilakukan mendapat banyak pujian dari tamu-tamu spesial yang hadir. “Bahkan mereka dalam waktu dekat ini ingin datang ke Indonesia, mengunjungi langsung butik Anna dan juga proses pembuatannya,” paparnya bangga dan senang karena kerja kerasnya menuai hasil postif.
Anna Mariana bersemangat untuk terus mencipta, memperkenalkan dan mempromosikan, tenun dan songket sebagai produk dan budaya khas Indonesia ke tingkat internasional. “Saya akan terus melahirkan karya karya terbaru, seperti halnya saya menciptakan tenun dan songket Betawi, di mana karya itu belum pernah diciptakan oleh nenek moyang kita sebelumnya.”
Anna sangat yakin Tenun dan Songket Indonesia akan terus mendunia dan bisa terus Go Internasional. “Saya ingin terus menginternasionalkan produk handmade khas Indonesia ini ke seluruh mancanegara. Semoga di masa depan produk kain Tenun dan Songket Indonesia terus bisa dikenal lebih luas lagi!” ucap Anna.
Anna menyadari karya ciptanya pada tenun dan songket tentu tak lepas dari peran para pengrajin binaannya yang tersebar di seluruh Indonesia, “Kami akan terus bersemangat untuk berjuang bersama, kami akan terus berkarya lebih baik. Semoga ikhtiar saya dalam memperjuangkan aspirasi para pengrajin kepada Pemerintah Indonesia, yang mengusulkan adanya Hari Tenun dan Songket Nasional secara legal juga bisa segera terwujud.” (Ibra)