Jakarta Kini Miliki Kain Tenun Khas Budaya Betawi

 In News Online

Indonesia memiliki beragam motif kain tenun dan songket. Banyak daerah di Tanah Air yang memiliki kain khas tenun dan songket khas daerah masing-masing, kecuali DKI Jakarta. Namun, kini Jakarta juga memiliki kain tenun dengan motif khas budaya Betawi. Perancang tenun dan songket Anna Mariana yang kini dikenal sebagai pelopor kain tenun dan songket khas Betawi, mendapat apresiasi besar dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Soemarsono yang kemarin telah mengakhiri masa tugasnya. Belum lama ini, Anna bahkan menerima kunjungan Soni Soemarsono di dua lokasi tenun dan songket binaannya di Bali.

Plt Gubernur DKI Soemarsono melihat langsung proses pembuatan kain tenun Betawi di sela jadwal rapat kerjanya dengan para walikota se-DKI di Bali, belum lama ini. “Pak Gubernur sudah berkunjung ke Putri Ayu dan Mengah Agung, ini merupakan dua dari 64 lokasi binaan yang kami miliki di Bali,” ujar Anna Mariana di kawasan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali, dalam rilis persnya, baru-baru ini.

Anna memperkirakan, pada saat ulang tahun Jakarta di bulan Juni mendatang, karya yang menyangkut tenun Betawi sudah bisa selesai. “Pak Sumarsono mampir untuk melihat proses pembuatan tenun dan songket Betawi yang sudah kita kerjakan sejak Desember tahun lalu. Pekerjaan menenun ini nggak bisa cepat, karena ini handmade, semua dikerjakan dengan tangan,” ujar Anna.

Sumarsono cukup puas melihat hasil tenun dan songket yang sudah dikerjakan oleh penenun binaan Anna Mariana. Meski mengaku bukan seniman, Sumarsono memberi usul untuk bisa dibuatkan ragam design yang lebih banyak untuk tenun Betawi. “Kalau bisa, tolong dibuatkan kain tenun dengan design hanya satu icon Betawi saja. Misalnya hanya ada kepala Ondel-ondel saja, atau hanya ornamen Gigi Balang saja. Namun design itu dibuat untuk penuh dalam satu kain,” saran Sumarsono.

Lebih lanjut, ia memaparkan ide cemerlangnya membuat design baru untuk kain Betawi, yakni kain akulturasi. Untuk tahap awal ia terpikir memadukan design Bali dan Betawi dalam satu kain. Sumarsono sendiri mengaku sudah membicarakan hal ini kepada Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika.

“Saya namakan kain Babe, singkatan dari Bali dan Betawi. Saya nanti akan buat langsung Pergub untuk kain Babe. Kalau Betawi sendiri sebelum ini sebenarnya sudah punya batik. Batik yang lama akan tetap dan terus ada. Mutunya kita coba tingkatkan lagi,” ungkap Sumarsono.

Dalam soal design Babe, Sumarsono menyebut sepenuhnya diserahkan kepada seniman binaan Anna. Menurut Soemarsono, penerbitan Perpu Gubernur ini tentunya sekaligus menegaskan bahwa budaya Betawi itu cukup terbuka. Dari dulu budaya Betawi tumbuh dan berkembang dari akulturasi antara Tiongkok, India, Arab, Melayu  dan lain-lain. Jadi Betawi asli sebenarnya tidak ada, adanya akulturasi. yzd/S-2

Source : http://www.koran-jakarta.com/jakarta-kini-miliki-kain-tenun-khas-budaya-betawi/

Recommended Posts

Start typing and press Enter to search