Anna Mariana Raih Penobatan Tokoh dan Pelopor Perempuan

 In News Online

MajalahKartini.co.id – Bamus Betawi dan Forum Pemuda Betawi 2000 menyelenggarakan penobatan DR. Hj Anna Mariana S.H, M.H, MBA, sebagai Tokoh dan Pelopor Perempuan yang memberi inspirasi dan inovasi baru terhadap budaya Betawi di Jakarta, Kamis (9/2), melalui gagasan dan karya ciptanya dalam dunia Tenun dan Songket, terutama lagi dari kreasinya menciptakan kain songket dan tenun Betawi.

Dalam acara ini, Anna Mariana akan Orasi Budaya, Tentang Tenun Songket sebagai Warisan Budaya Nusantara. Berprofesi sebagai Konsultan Hukum dan membuka Law Firm Mariana & Partners ini pantas menjadi tokoh di bidang Tenun dan Songket. Ia sudah menekuni bidang ini lebih dari 33 tahun. Dengan awalnya hanya mengkhususkan diri di bidang Tenun dan Songket Bali, ia menciptakan motif-motif tenun dan songket baru, yang memiliki ciri khas dan corak tersendiri.

Kain-kain karyanya ditenun dari beragam jenis benang. Mulai dari benang emas, benang perak, benang katun, benang sutera dan benang kombinasi. “Saya sudah mendesian lebih dari 3000 motif, dan sebagian besar sudah saya patenkan!” ujar Pemilik butik Marsya House of Batik Kebaya, Tenun, Songket & Acessories yang terletak di Pondok Indah ini.

Dalam mewujudkan karyanya, Anna membina dan mempekerjakan lebih dari sejuta pengrajin di seluruh wilayah Indonesia. Mereka mempunyai keahlian dengan hasil karya bercita seni tinggi. “Mereka sudah puluhan tahun berkarir dengan tenun, sehingga sangat piawai. Rata-rata mereka tinggal dan menetap di Bali,” kata perempuan kelahiran 1 Januaari 1960.

Dan, lanjut dia, dengan dana pribadi tanpa bantuan pemerintah, ia mengikat mereka, dengan menyediakan modal kerja. Agar ada kepastian penghasilan bagi mereka. “Dan saya pun punya kepastian, bahwa hasil karya mereka saya dapatkan tepat waktu,” ujar Anna.

Akhir tahun 2016 lalu, bersama Badan Musyawarah Betawi Anna mempelopori hadirnya tenun dan songket Betawi. Menurut Anna, dalam budaya masyarakat Betawi, belum pernah ada tenun dan songket. “Yang ada hanya kain batik dengan motif kembang-kembang dengan selalu ada motif Ondel-Ondel ataupun gambar Monas. Produksi ini kemudian hanya kita kenal sebagai kain dari Batik Cap, Batik Tulis, Batik Printing dan bukan tenun yang terbuat handmade,” katanya.

Karena itu, Anna Mariana yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Sejarah Kain Tenun Nusantara bersemangat mempelopori kelahiran tenun dan songket khas milik Betawi. Dalam soal design, misalnya, ia tetap mengangkat motif asli dan tidak menghilangkan ciri khas Betawi. “Seperti kain yang saya dan suami pakai untuk acara Bamus hari ini terdapat motif Ondel-ondel dengan warna kuning sirih,” ungkap Anna yang meraih gelar Doktornya pada Januari 2017.

Sementara, lanjut Anna, kain untuk para Abang dan None terdapat beragam motif, ada Bunga-bungan, Penari Cokek, Monas dan Kembang api. Proses pengerjaan kain songket dan tenun sangat khas dan memerlukan waktu lama. Terlebih untuk menghasilkan tenun kelas premium dengan menggunakan benang sutera.

“Proses pengerjaannya memakan waktu enam bulan bahkan sampai setahun. Diperlukan ketrampilan, keuletan, ketekunan dan kesabaran khusus. Karena menenun dengan menggunakan benang sutra itu rumit, oleh sebab itu pula harga songket menjadi mahal bahkan cenderung fantastis,” jelasnya. (Foto: Dok. Bamus Betawi)

Source : http://majalahkartini.co.id/berita/serba-serbi/anna-mariana-raih-penobatan-tokoh-dan-pelopor-perempuan/

Recommended Posts

Start typing and press Enter to search