Anna Mariana, Berikan Motivasi dan Pembekalan Kewirausahaan di Lingkungan PIPAS

 In News Online

DR. Hj. Anna Mariana, S.H., M.H., MBA tak bisa dipisahkan dari kain-kain tenun dan songket yang diciptakannya. Semua karena kecintaannya pada budaya Indonesia. Dan dalam setiap kesempatan untuk mempromosikan kain tenun dan songket rancangannya, ia sengaja mengemasnya menjadi semacam pagelaran budaya lewat tarian daerah, fashion dan memamerkan kain-kain tenun dan songket dengan motif terbaru.

Ia juga  memiliki standar kualitas tinggi terhadap karya-karya tenun dan songketnya. Semua ditandai dengan proses pengerjaan mulai dari persiapan bahan baku hingga menenun masih dilakukan secara tradisional. Semua dilakukan untuk menjaga kualitas yang jauh lebih baik dari pada menggunakan bantuan mesin. Selain itu, bahan bakunya pun tidak sembarangan. Ia memakai bahan baku alam untuk kebutuhan serat kain maupun pewarnaannya

Berkat kegigihan dan kerja kerasnya mengenalkan dan mempopulerkan kain tenun dan songket, Anna kini menjadi Ikon Tenun dan Songket Bali. Karena perannya tersebut, oleh pemerintah tahun lalu dirinya mendapat apresiasi sebagai Duta Tenun dan Songket Internasional.

Tak jarang dirinya mendapat permintaan pelatihan atau sejenisnya. Seperti yang dilakukannya pada saat Kamis (25/1/18) silam di Auditorium BPSDM Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta. Ia diminta sebagai pembicara tamu dalam rangka meningkatkan kapasitas para istri pejabat di lingkungan Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI.

02 Tenun Songket Anna Mariana Ibonk

Tenun & Songket karya Anna Mariana (Foto: Ibonk)

Acara yang dihadiri Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly ini diikuti lebih dari 200 orang. Kegiatan yang bertemakan Rapat Umum PIPAS Pusat ke-5 dan Pembekalan pada 24-26 Januari 2018 diselenggarakan oleh Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS).

Anna menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang wirausahawan modal yang harus dimiliki adalah semangat, percaya diri, kemauan, kesehatan dan setelahnya uang. “Kalau tidak ada kemauan dan rasa percaya diri tentunya tidak ada hasil yang maksimal,” ujar Anna Mariana sesaat setelah memberikan pembekalannya.

Sebagai seseorang yang cukup berhasil dibidangnya, Anna memberikan motivasi kepada  peserta yang hadir untuk mau berkarya mendukung karir suaminya menjadi wirausaha, mandiri, inspiratif, dan menjadi contoh bagi anak-anaknya. “Perempuan itu sudah saatnya mempunyai jiwa entrepreneur. Memiliki talenta dan dapat menggalinya, lalu diwujudkan dan dibentuk menjadi satu sistem bagaimana menjadi wirausaha atau pengusaha yang sukses”.

Dirinya juga tak mau hanya berkutat dalam ritme yang sama, sejak Desember 2016, Anna Mariana membuat terobosan baru lewat tenun songket Betawi. Walau dalam kenyataannya tidak dikenal tradisi tenun maupun songket tersebut, namun ia cukup serius mengeksplorasi hal tersebut. Beragam motif tradisi Betawi ia sematkan di kain karyanya.

03 Anna Mariana Ibonk

Anna Mariana saat memberikan pembekalan kewirausahaan (Foto: Ibonk)

“Saya ciptakan tenun dan songket dengan mengambil motif ikon Betawi, seperti Monas, Ondel-ondel, dan lain-lain. Saya selalu ingin membuat ide-ide dan karya yang baik dan bagus. Sebelum ini Betawi hanya punya batik. Saya menggagas kain tenun dan songket yang selama ini tak dimiliki Betawi,” ungkapnya.

Seperti yang diakuinya saat berbincang dengan JoI, bahwa ia akan terus mengembangkan dunia songket yang dikenalnya. Lewat kelompok-kelompok binaannya  yang telah tersebar di seluruh pelosok negeri. Setelah mengembangkan songket Betawi, ia akan melanjutkan eksplorasi selanjutnya ke tanah kelahirannya di Solo. “Saya ungin Solo tidak hanya dikenal lewat batik, tapi juga songket dan saya akan segera mewujudkannya”, ujarnya./ JOURNEY OF INDONESIA

Recent Posts

Start typing and press Enter to search