Pemerintah Harus Segera Tetapkan Hari Tenun dan Songket Nasional
WARTA KOTA, PALMERAH — Bamus Betawi dan Anna Mariana meminta kepada pemerintah pusat agar dapat segera mengakui, mendukung, dan menetapkan secara sah (melegalkan) tentang adanya Hari Tenun dan Songket Nasional, karena tenun dan songket Indonesia merupakan aset bangsa dan warisan budaya leluhur bangsa Indonesia.
Selain itu, kerajinan tenun songket merupakan salah satu produk tekstil tradisional yang dapat ditemukan di banyak daerah di Indonesia. Masing-masing daerah memiliki ciri dalam teknik pembuatan dan motif. Ciri ini menjadi identitas budaya dari masing-masing sentra kerajinan tenun songket.
“Tenun dan songket tidak hanya selembar kain benda pakai, tenun dan songket adalah simbol budaya yang telah merasuk dalam kehidupan, tradisi, sistem nilai, dan sosial masyarakatnya. Untuk itu, pemerintah sudah saatnya mencetuskan dan meresmikan adanya Hari Tenun dan Songket Nasional,” kata Ketua Umum Bamus Betawi Zainuddin di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Sementara itu, Desainer Wastra Tenun dan Songket Nusantara, Anna Mariana, menuturkan bahwa Bamus mendukungnya secara penuh untuk mengangkat dan melestarikan budaya Indonesia yang khususnya saat ini telah lahir sejarah dan budaya baru kain Tenun dan Songket Betawi di Jakarta.
“Sebelumnya budaya wastra dan mode di Betawi hanya ada batik-batik saja, saat ini sudah punya pengembangan dan inovasi produk budaya baru yang hand made dan tradisional yaitu Kain tenun n songket Betawi,” tutur Anna.
Produk tradisional hand made Tenun dan Songket Betawi yang mempunyai ciri khas khususnya icon-icon Betawi yang berkelas, elegan dan berkualitas baik dapat menjadi kebanggaan masyarakat Betawi di Jakarta khususnya, agar bisa bersaing dengan pasar luar negeri dan lebih di kenal di seluruh mancanegara.
“Seperti daerah-daerah lain yang telah lebih dulu mempunyai produk budaya tradisional tenun dan songket yang telah dikenal di manca negara, saat ini kita berjuang mengangkat budaya-budaya Betawi di Jakarta yang mana Kota Jakarta merupakan pusat dan barometer Indonesia,” ujarnya.